Videos
Minggu, 29 Mei 2022 - 20:41 WIB

Curhatan Para Pedagang Saat Pasar Sapi di Boyolali Terpaksa Ditutup

Nimatul Faizah  /  Deasy Puspitaningarum  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menutup seluruh pasar hewan di wilayah setempat selama dua pekan, mulai Jumat (27/5/2022) hingga Jumat (10/6/2022).

Penutupan tersebut untuk menanggulangi persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Para pedagang sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Jelok, Cepogo, Boyolali mengaku dilema dengan keputusan tersebut.

Advertisement

Baca Juga: PMK Berdampak ke Produktivitas Susu dan Daging di Boyolali, tapi…

Salah satunya adalah Dwi Wahyudi, 50, asal Kiringan, Kecamatan Boyolali. Dwi mengaku kesulitan membeli atau menjual hewan karena PMK, termasuk menjelang Iduladha.

Saat ini harga jual sapi sudah menurun, Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per ekor. Sebelum merebak PMK, Dwi biasanya mampu menjual 3-5 ekor sapi di pasaran.  Di kesempatan kali ini, Dwi hanya membawa satu ekor. Itu pun belum ada tanda-tanda laku dibeli orang.

Advertisement

Pedagang sapi lain asal Tamansari, Sarjoko, 30, mengatakan ditutupnya pasar hewan selama dua pekan membuatnya bingung. Joko mengaku biasanya membawa tiga sampai empat ekor sapi saat Paing.

Baca Juga: PMK Mulai Serang Sapi Lokal Wonogiri, Ini Persebarannya?

Di tengah merebaknya PMK ini, ia hanya membawa dua ekor sapi dan juga belum laku. Sarjoko mengaku prihatin karena menjelang Iduladha harga justru turun.

Advertisement

Padahal, biasanya harga sudah naik menjelang Iduladha. Saat berlangsung pasaran, harga sapi anakan berkisar Rp5 juta, sapi biasa Rp10 juta, dan sapi pedaging Rp25 juta.

Saat ini, harga tersebut turun mulai dari Rp500.000 hingga Rp1,5 juta. Dia berharap, wabah PMK yang melanda saat ini bisa segera berakhir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif