Solopos.com, SOLO — Lokananta dalam bahasa sansekerta berarti seperangkat gamelan dari kayangan yang bersuara merdu tanpa harus ditabuh.

Nama Lokananta diusulkan oleh Raden Maladi setelah sebelumnya hampir menggunakan nama Indravox. Sedangkan Indravox yang merupakan akronim Indonesia Raya Vox atau Suara Indonesia Raya adalah nama yang tidak disetujui Presiden Soekarno karna dianggap mengandung unsur asing (bahasa asing).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Melalui studio rekaman Lokananta, lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri dan banyak lagu daerah lainnya direkam dan diproduksi. Tak hanya itu, melalui ajang pencarian bakat RRI yaitu Bintang Radio, telah banyak nama-nama besar yang dilahirkan seperti Titiek Puspa, Bing Slamet, Norma Sanger.

Mereka diberi kesempatan untuk rekaman di Lokananta. Koleksi piringan hitam Lokananta tidak hanya lagu-lagu dengan berbagai genre, namun pidato tokoh kebanggaan Indonesia Presiden Soekarno juga tersimpan rapi di sini.

Tepat pada tahun 1951 Presiden Soekarno membaca ulang teks proklamasi yang direkam di Studio RRI Jakarta. Lalu master rekamannya dikirim ke Lokananta untuk dicetak ke piringan hitam dan disebarkan ke seluruh Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya