Videos
Kamis, 27 Oktober 2022 - 23:18 WIB

Pindang Kambing Legendaris Mbok Sinem, Kuliner Langka Paling Dicari di Wonogiri

Muhammad Diky Praditia  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

Solopos.com, WONOGIRI — Kuliner khas Wonogiri, Pindang Kambing, kini sudah mulai sulit ditemui. Hanya segelintir orang yang masih mempertahankan kuliner legendaris itu, salah satunya Mbok Sinem, di Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Kepada Solopos.com, Mbok Sinem menjelaskan pindang kambing adalah makanan khas Wonogiri berbahan dasar tepung singkong atau tapioka dan kikil kambing.

Advertisement

Baca Juga: Fantasi Klaten Jadi Kota Soto yang Abadi

Makanan ini sudah ada sejak zaman dulu dan menjadi makanan legendaris Wonogiri. Sayangnya, kini sudah jarang sekali orang yang membuat pindang kambing.

Mbok Sinem mengaku salah satu orang tertua dan terlama yang menjual pindang kambing. Ia sudah berjualan pindang kambing sejak 1988 atau 34 tahun lalu. Uniknya, selama 34 tahun itu, Mbok Sinem hanya menjual pindang kambing di dalam dapur rumahnya.

Advertisement

Ia tidak pernah membuka lapak di pasar atau di pinggir jalan. Kendati begitu, pindang kambing Mbok Sinem hampir selalu ludes terjual hanya dalam waktu dua jam. Ia hanya berjualan mulai pukul 15.00 WIB-17.00 WIB.

Baca Juga: Ini Dia Deretan Mi Ayam Legendaris di Wonogiri yang Layak Dicicipi

Bahkan ketika ramai, tidak sampai satu jam, pindang kambingnya sudah laku terjual. Dalam sehari Mbok Sinem bisa menyediakan 5 kg jeroan kikil dan 10 kg babat.

Advertisement

Satu porsi pindang kambing ia jual seharga Rp5.000/porsi. Ia masih mempertahankan daun jati sebagai bungkusnya. Pun Mbok Sinem masih menggunakan kayu bakar untuk memasak pindang kambing.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk memasak pindang kambing. Makanan berwarna cokelat bertekstur lengket seperti bubur ditambah babat dan jeroan kambing itu memiliki cita rasa yang khas, gurih dan nyamleng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif